Metro, Lampung. Konferensi XI Lampung telah resmi dibuka oleh Ketua PBNU. Ribuan Nahdliyin menghadiri acara Konferensi Wilayah (Konferwil) XI Nahdlatul Ulama (NU) yang bertempat di Universitas Ma’arif Lampung, Kecamatan Metro Utara, Metro, Lampung pada Sabtu (29/7/2023).
Berdasarkan pantauan, Konferwil XI NU di Metro, Lampung, itu dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Halim, Forkopimda Prov. Lampung, beberapa Bupati, Walikota, Rektor Unila, dan jajaran pengurus Universitas Ma’arif Lampung.
Konferwil XI NU juga dihadiri dari PCNU tiap kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Lampung, serta MWC se-Provinsi Lampung,
Para Nahdliyin yang hadir dalam Konferwil XI NU di Universitas Ma’arif Lampung tersebut mengenakan pakaian berwarna hijau dan didominasi pakaian bermotif batik.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Subhanul Wathon. Dalam kesempatanya ketua PBNU mengatakan bahwa NU menginjak Abad Ke-2 segera berbenah diri demi kemajuan organisasi. Pertama adalah memaksimalkan peran Kepemimpinan dalam setiap jajaran NU. Pemimpin sebagai tongkat perpanjangan diatasnya harus mampu mengenal dan mengetahui warga Nahdiyin ditempatnya. PBNU sedang memprogramkan kegiatan kemaslahatan keluarga NU dengan bekerjasama pemerintah yang nantinya kegiatan tersebut langsung dapat dinikmati seluruh masyarakat khususnya warga Nahdiyin.
Kedua, Kepengurusan yang valid dan konheren, yaitu jajaran kepengurusan NU yang kompak serta garis lurus dengan kebijakan diatasnya tidak berjalan sendiri-sendiri.
Selanjutnya, yang ketiga adalah adanya tertib administrasi jajaran kepengurusan NU mulai dari atas sampai bawah. Administrasi harus valid dan tertib, sehingga terdapat kejelasan dalam kepengurusan tidak boleh dianggap remeh. Setiap warga Nahdiyin yang akan menjadi pengurus PCNU minimal wajib mengikuti MK NU, dan untuk menjadi pengurus MWC NU harus telah mengikuti PD-PKNU. dan untuk jajaran pengurus ranting minimal telah menjadi anggota NU.
Yang Keempat, Program kerja jajaran pengurus yang telah ditetapkan harus dijalankan dan tidak boleh adanya program kerja baru yang tidak sesuai dengan hasil musyawarah di setiap tingkatan. Program kerja tersebut wajib dijalan, bukan hanya sebatas diketik diatas kertas.
Ketua PBNU juga menyampaikan kepada seluruh jajaran pengurus NU Tubaba, bahwa mengahadapi Awal Tahun abad ke-2 ini PBNU dalam program kerja mencanangkan sosialisasi AD/ART dan Peraturan Perkumpulan NU sebagai penguatan dasar atas tercapainya konsolidasi organisasi, Tongkat komando kepemimpinan dari atas kebawah nyambung, sehingga seluruh program kerja NU dapat tercapai dengan baik dan benar. (Budi)