Ketua LESBUMI : Pergantian Pengurus LESBUMI Tubaba untuk dapat menjaga kontinuitas tradisi seni-budaya yang diwariskan dari generasi terdahulu

PCNU Tubaba telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : 141/PCNU/A.II/a.1/٧/2023 Tentang : PENGESAHAN PENGURUS LEMBAGA SENI BUDAYA MUSLIMIN INDONESIA NAHDLATUL ULAMA (LESBUMI NU) KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT ANTAR WAKTU 2021-2024 Pada Tanggal : 3 Muharam 1444 H /22 Juli 2023 M.

Dengan  pergantian jajaran pengurus LESBUMI melaui pergantian antar waktu diharapkan dapat bekerja secara maksimal berdasarkan aturan organisasi yang ada. Tugas dan tanggungjawab Pengurus lembaga sebagaimana dimaksud Diktum KESATU adalah sebagai berikut:

  1. melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama dibidang pengembangan seni dan budaya;
  2. melaksanakan tugas dan tanggungjawab lembaga dengan berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama;
  3. memperhatikan dan melaksanakan petunjuk serta arahan berkaitan dengan pelaksanaan lembaga yang diberikan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama; dan
  4. bertanggungjawab dan wajib melaporkan seluruh pelaksanaan program setiap akhir tahun kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama.

Menurut Yuli Rohman Arsid Ketua LESBUMI yang baru dilantik mengemukakan bahwa “amanah yang telah diberikan akan dilaksanakan dengan kerja secara Tim dan mengerahkan kemampuan yang ada dalam mencapai program kerja LESBUMI kedepan tentunya salah satunya dengan melanjutkan Program kerja yang telah dilaksanakan oleh Ketua sebelumnya yang sekarang menjadi Ketua MWC Tulang Bawang Tengah Ust Enjang Kuswoyo”. Yuli mengemukakan bahwa “kebudayaan adalah inti dari kehidupan, serta ruh bagi entitas sebuah bangsa. Kebudayaan memiliki kekuatan besar untuk merespons berbagai persoalan dunia seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, pandemi, kemiskinan dan ketimpangan, hingga krisis pangan dan air bersih. Namun, kebudayaan tidak akan berarti apa-apa dan tidak akan bergerak ke mana-mana jika hanya mengawang di tataran konsep dan pemikiran. Untuk itu, kebudayaan mesti diwujudkan ke dalam tindakan konkret agar dapat memberikan dampak berarti bagi kehidupan.” ujarnya.

Konsolidasi ekonomi dan politik penting tidak hanya untuk mengatasi permasalahan dunia, tetapi juga untuk memajukan kebudayaan itu sendiri. “Gagasan-gagasan tentang kebudayaan tidak akan membuahkan apa-apa tanpa konsolidasi ekonomi dan politik. Kalau kita berpikir tentang budaya, kita harus susun visi yang komprehensif menyangkut ekonomi dan politik. Kalau tidak, kebudayaan tidak akan produktif dan hanya akan menjadi produk-produk kesenian yang masuk ke dalam industri yang disetir oleh kepentingan-kepentingan ekonomi. Kita tidak bisa terus memikirkan budaya secara zuhud,” ujar Ketua LESBUMI.

Dalam pernyataannya, Yuli Rohman Arsid Ketua LESBUMI juga mengingatkan akan pentingnya menjaga kontinuitas tradisi seni-budaya yang diwariskan dari generasi terdahulu. Hal itu penting agar nilai-nilai kearifan yang tersimpan di dalam tradisi terdahulu tetap berlanjut dan dapat dilestarikan.

“Pembaharuan apapun dalam semua bidang, harus tetap punya kontinuitas dari tradisi yang diwariskan oleh generasi sebelumnya. Tidak bisa satu tradisi diruntuhkan begitu saja, kemudian dibangun tradisi yang baru. Hal seperti itu hanya akan menyebabkan chaos (kekacauan). Jadi harus ada nalar kontinuitas dari warisan atau tradisi lama,” katanya. Reporter (Gati S)

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *