Kesenian Hadroh tidak saja sebagai budaya Islami namun juga sebagai media dakwah, untuk menyebarluaskan ajaran-ajaran agama Islam. Sehingga kesenian Hadroh sangat perlu untuk dilestarikan. Apalagi sebagai produk budaya lokal harus tetap bisa tumbuh baik di negeri sendiri.
Di tengah arus perubahan dan pengaruh budaya barat, tidak menutup kemungkinan seni hadroh sebagai salah satu seni budaya bangsa yang Islami, lambat laun akan ditinggalkan masyarakat. Karena itu, perlu kiranya dilakukan pelestarian oleh seluruh komponen masyarakat khususnya umat Islam, termasuk melalui kegiatan-kegiatan Latihan Hadroh.
LESBUMI Tulang Bawang Barat konsisten mengadakan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh Tim Pelatih Hadroh Lesbumi yaitu Ust. Tomi beserta anggota, yang pada hari ini minggu 23 juli 2023 dilaksanakan di TPQ MAMBAUL ULUM (Pulung Kencana).
Ust. Yuli Rohman Arsid S.Pd selaku Ketua LESBUMI Tulang Bawang Barat mengatakan “alhamdulillah kegiatan pelatihan ini sudah melahirkan banyak grup – grup Hadroh baru yang ada di Tubaba”.
Lebih lanjut kata Ketua LESBUMI tersebut “dalam era globalisasi saat ini, seni budaya asing yang kurang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, seringkali menggerus seni budaya lokal yang ada dan telah lama berkembang ditanah air, banyak kebudayaan lokal yang tidak mampu menjadi tuan rumah di tengah persaingan kebudayaan yang berkembang pada masa kini, beberapa produk-produk kebudayaan asli Indonesia yang seakan mati suri di negeri sendiri, justru berkembang dan diapresiasi dengan baik di negeri asing, sehingga tidak sedikit yang hendak diakui dan dipatenkan sebagai kebudayaan milik negara tersebut, maka sudah menjadi tugas kita untuk menjaga budaya sendiri.”