Pengurus yang Benar-Benar Ngurusi NU, yakin didoakan Kyai ?

Tubaba, 29/07/23. Para masyayikh NU peduli betul dengan para santrinya, dan khususnya warga Nahdiyin. Mbah Kiai Hasan Genggong sampai dawuh, siapa saja yang mengurus NU akan beruntung dunia akhirat. Doa para ulama itu tidak main-main. Hidup maupun mati, beliau-beliau ini mendoakan. Yang hidup didoakan beruntung, yang mati juga sama.

Mereka bukan hanya berdoa, tapi juga tirakat, topo broto cegah nafsu. Demi memberkati para santri, ulama zaman dulu menempuhnya dengan tirakat. Inilah maziyyah (keistimewaan) para kiai dalam menjaga dan mendoakan para santrinya.

Bagaimana dengan Mbah Hasyim yang punya jutaan murid di jamiyyah NU? Untuk menjaga agar NU eksis, selamat, langgeng ila yaimil qiyamah, beliau tirakat berat sepanjang hayat. Tiap malam Mbah Hasyim shalat hajat dua rakaat. Rakaat pertama, yang dibaca beliau adalah Surat at-Taubah (129 ayat) dan rakaat kedua, yang dibaca Surat al-Kahfi (110 ayat).

Kedua surat itu tidak dibaca tiga kali, tapi 41 kali. Itu dilakukan tiap malam. Jangan tanya berapa waktu yang diperlukan untuk membacanya, sambil shalat. Jika tidak pakai kacamata karamah, Anda tidak akan percaya. Lha wong membaca 1000 kali Fatihah saja butuh waktu 2,5 jam. Kita tidak akan mampu menirunya. Itu karomah.

Untuk siapa Mbah Hasyim melakukan tirakat dahsyat itu? Jelas bukan untuk santri Tebuireng saja, tapi seluruh muhibbin Nahdlatul Ulama (NU), umat Muhammad, Anda, saya, kita semua.

Ngurus NU bukan sekedar ngurus organisasi tapi doanya para Kyai, hal ini tersirat dalam bincang-bincang santai sambil ngopi di kantin belakang Universitas Ma’arif Metro dalam sela Konferwil XI Lampung antara sekretaris PCNU Tubaba dengan Rais Syuriyah Ky. H. Makhrus Ali, S.Pd.I. dan Gus Toha Suryani Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Tubaba, bahwa setiap kegiatan NU, tindak tanduk kita untuk NU, dengan tidak bisa dicerna akal manusia dan tanpa disadari bahwa para kyai-kyai pendiri dan penggerak NU hadir ditengah-tengah kita untuk mendoakan yang terbaik demi kemajuan NU serta kelancaran terhadap semuanya.

Aura kehadiran kyai-kyai pendiri NU dihadapan kita terutama yang sudah meninggal tidak bisa digambarkan dengan nyata adanya. Hanya orang-orang tertentu yang diberikan karomah atau kelebihan untuk dapat membaca, meraba dan merasakan hal-hal tersebut.

Semoga kita semua warga Nahdiyin selalu diberikan keberkahan, didoakan para kyai-kyai NU kita dalam mengabdi dan berbuat untuk kemajuan NU diseluruh jajarannya serta kehidupan kita sehari-hari. Aamiin Ya robbal Alamin. (Amin)

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *