Jakarta, 29 Juli 2023 – Lembaga Perekonomian Nahdlatu Ulama PBNU mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung dari tanggal 27 hingga 29 Juli 2023 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Acara ini menjadi momen penting bagi Nahdlatul Ulama (NU) dalam meluncurkan program ambisius “Membumikan Ekonomi Nahdlatul Ulama” yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan organisasi usaha di lingkungan NU. Dalam Rakernas tersebut Ust. Saiful Mudhofi Wakil Ketua Tanfidziyah mewakili PCNU Tulang Bawang Barat.
Ketua LPNU PBNU, Tyovan Ari Widagdo, menyampaikan sambutannya dengan penuh semangat. Menurutnya, program ini merupakan langkah awal dalam menjadikan ekonomi NU menjadi lebih berdaya dan terorganisir dengan baik. Dalam sambutannya, ia juga berbagi inspirasi ketika mendapat hidayah saat melaksanakan ibadah haji dan ziarah ke makam para syuhada di Madinah.
Program “Membumikan Ekonomi Nahdlatul Ulama” memiliki beberapa prioritas yang akan dikejar oleh lembaga ini:
1. Ekonomi Keumatan
Program ini bertujuan untuk memberikan akses lapangan kerja bagi anggota NU. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah melatih dan memberikan sertifikasi kompetensi digital, memfasilitasi kerjasama dengan industri, UMKM, serta memberikan berbagai akses yang diperlukan untuk menciptakan lapangan kerja.
2. Bisa Bisnis
Program ini akan memberikan kesempatan kepada anggota NU untuk berwirausaha. Melalui inkubasi usaha, kemitraan, pendampingan usaha, dan akses permodalan, diharapkan usaha kecil dan menengah di lingkungan NU dapat berkembang dan sukses.
3. UMKM Meroket
Program ini bertujuan untuk mengakselerasi pertumbuhan pelaku UMKM di lingkungan NU. Dukungan berupa akses pasar, alat-usaha, modal, pelatihan, dan monitoring akan diberikan untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM.
4. Usaha Kelembagaan NU
Program ini akan berfokus pada maksimalisasi usaha kelembagaan NU, dengan menciptakan model bisnis seperti BUM NU dan koperasi serta mengoptimalkan berbagai bentuk usaha lainnya.
5. Usaha Pesantren
Program ini bertujuan untuk memperkuat usaha pesantren agar dapat menjadi mandiri dan kuat secara ekonomi.
Dalam kesempatan yang sama, KH. Kholil Yahya Staquf memberikan pesan penting agar program yang diusung tidak hanya berhenti pada kertas, tetapi juga dijalankan dengan baik. Ia juga menekankan pentingnya mengatasi masalah dengan tepat guna menjamin efektivitas dari penanganannya.
Lebih lanjut, KH. Kholil Yahya Staquf menegaskan bahwa peran NU adalah untuk mengawal pemerintah dan memastikan program-program tersebut tepat sasaran dan bermanfaat bagi yang berhak menerima. Ia menyarankan agar NU tidak perlu repot membuat kebijakan sendiri, melainkan mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih luas.
Selain itu, KH. Kholil Yahya Staquf juga menyoroti pentingnya mengelola aset dan sumber daya NU secara transparan dan bertanggung jawab. Ia mengajak untuk melakukan penelitian yang tepat terhadap aset-aset NU seperti masjid, pesantren, wakaf tanah, dan lain-lain untuk memastikan manfaatnya mencapai seluas mungkin anggota masyarakat yang membutuhkan.
Rakernas Lembaga Perekonomian Nahdlatu Ulama PBNU ini diharapkan menjadi tonggak awal dalam mewujudkan visi “Membumikan Ekonomi Nahdlatul Ulama” yang akan memberikan dampak positif dan nyata bagi anggota NU serta masyarakat luas. Dengan kolaborasi dan dukungan yang kuat, program ini diharapkan dapat mengangkat perekonomian di kalangan NU ke tingkat yang lebih baik dan berkelanjutan. (Saipul)